PT Moosa Genetika Farmindo, yang dikenal luas sebagai Moosa Genetics, adalah pionir dalam bidang bioteknologi peternakan Indonesia yang didirikan pada tahun 2016. Berkantor pusat di Jakarta, Moosa hadir dengan misi besar: membangun kedaulatan pangan nasional melalui rekayasa genetika dan teknologi reproduksi hewan. Di tengah berbagai tantangan di sektor peternakan, Moosa melihat peluang untuk membawa inovasi disruptif yang berakar pada sains, teknologi, dan kolaborasi multidisiplin.
Moosa berfokus pada pemuliaan dan peningkatan kualitas genetik sapi lokal, sapi perah, dan sapi premium seperti wagyu, dengan memanfaatkan teknologi tinggi dalam bidang inseminasi buatan, fertilisasi in vitro (IVF), dan analisis DNA molekuler. Perusahaan ini memposisikan dirinya sebagai “precision livestock company” yang tidak hanya menjual benih atau indukan, tetapi juga menawarkan solusi berbasis data dan genomik untuk mendukung keberlanjutan industri peternakan.
Visi utama Moosa adalah menjadikan Indonesia mandiri dalam produksi protein hewani, khususnya daging sapi dan susu, dengan berbasis pada ketahanan genetika dan efisiensi produksi. Untuk mewujudkan visi tersebut, Moosa membawa misi:
Meningkatkan kualitas genetik ternak nasional melalui teknologi breeding modern.
Menghubungkan sains dengan praktik lapangan, agar peternak lokal mendapat manfaat nyata dari kemajuan bioteknologi.
Mengembangkan ekosistem pendidikan dan pemberdayaan peternak, terutama generasi muda, melalui edufarm dan kolaborasi kampus.
Menjadi laboratorium inovasi terbuka (open science) di bidang peternakan, yang dapat menjembatani diaspora ilmuwan Indonesia di bidang genetika, reproduksi, dan nutrisi hewan.
Visi utama Moosa adalah menjadikan Indonesia mandiri dalam produksi protein hewani, khususnya daging sapi dan susu, dengan berbasis pada ketahanan genetika dan efisiensi produksi. Untuk mewujudkan visi tersebut, Moosa membawa misi:
Moosa menyediakan layanan uji DNA untuk seleksi pejantan dan induk unggul, yang memungkinkan prediksi performa produksi keturunan (progeny prediction). Teknologi ini mempercepat proses pemuliaan yang sebelumnya bisa memakan waktu bertahun-tahun. Tes ini menggunakan teknologi canggih seperti PCR, Microarray dan/atau Whole Genome Sequencing yang akan menunjukkan potensi berdasarkan referensi genomik ternak nasional (Indonesia Genomic estimated Breeding Value)
Paket MBS adalah solusi bagi peternak dalam mempercepat terjadinya kebuntingan sapi. Para ahli Moosa Genetics akan memberikan supervisi terhadap proses reproduksi ternak sehingga membuat calving interval menjadi lebih pendek dan produktivitas peternak meningkat. Digabungkan dengan tes Moosa DNA peternak akan mendapatkan seleksi populasi ternak yang akan lebih produktif dan management process yang terkontrol.
Moosa menyediakan layanan uji DNA untuk seleksi pejantan dan induk unggul, yang memungkinkan prediksi performa produksi keturunan (progeny prediction). Teknologi ini mempercepat proses pemuliaan yang sebelumnya bisa memakan waktu bertahun-tahun. Tes ini menggunakan teknologi canggih seperti PCR, Microarray dan/atau Whole Genome Sequencing yang akan menunjukkan potensi berdasarkan referensi genomik ternak nasional (Indonesia Genomic estimated Breeding Value)
Melalui platform berbasis digital, Moosa mengintegrasikan data genetik, performa ternak, dan input peternak lapangan untuk mengembangkan “genetic advisory system” berbasis AI dan big data. Moosa Genetics mempunyai kapasitas dalam membantu peternak dalam program pemuliaan genetik baik dalam skala mikro maupun industri
Kantor pusat dan fasilitas laboratorium genetik.
Pusat edufarm, riset dan inovasi peternakan sapi perah, wagyu dan lokal.
Edufarm dan fasilitas riset terpadu.
Moosa dipimpin oleh para diaspora Indonesia dan tokoh terkemuka yang memiliki latar belakang multidisiplin:
Praktisi dan dokter hewan yang ahli dalam genetika dan reproduksi sapi, pernah menjadi konsultan breeding di Selandia Baru.
Prof. Drh. Arief Boediono, PhD
Ahli embriologi ternama dan guru besar IPB, pakar reproduksi IVF dan OPU sapi di Indonesia.
Prof. Dr. Agr. Sigit Prastowo, Spt., M.Si., IPU ASEAN ENG
Lulusan University of Bonn Jerman, pakar genetika molekuler.
Dokter IVF manusia dan entrepreneur biosains dengan visi membangun jembatan antara bioteknologi medis dan peternakan.
Enterpreneur dan investor bioteknologi berpengalaman lebih dari 30 tahun.
Moosa menjalin kerjasama dengan berbagai universitas dan lembaga, antara lain:
IPB University – Pengembangan sapi “Merah Putih” berbasis teknologi.
Kementerian Bappenas, Pertanian, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, Pemerintah Kabupaten Pasuruan, BRIN, Balai Embrio Ternak dan Balai Inseminasi Buatan, Koperasi – Dalam pengembangan bibit nasional dan ketahanan pangan.
KADIN, Asosiasi Genomik Indonesia, Asosiasi Pemuliaan Ternak, Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia.
East Ventures – Sebagai investor strategis yang mendukung ekspansi teknologi dan pasar Moosa.
PT Santosa Agrindo – Anak perusahaan JAPFA dalam pemuliaan ternak Wagyu lokal.
Moosa Genetics adalah wujud nyata bagaimana sains dan teknologi dapat menjadi alat transformasi sosial dan ekonomi. Di tengah tantangan perubahan iklim, krisis pangan global, dan fluktuasi harga komoditas, pendekatan berbasis genetika yang presisi adalah jawaban masa depan.
tetapi sebagai “gerakan transformasi peternakan” yang ingin menjadikan Indonesia mandiri, berdaulat, dan unggul dalam produksi protein hewani berbasis sains.