Indonesian Genomic Breeding Value (IGBV) adalah suatu nilai seleksi yang dihitung menggunakan data genetik (DNA) sapi di Indonesia untuk memprediksi potensi kualitas keturunan atau kemampuan produksi ternak di masa depan. Konsep ini menggabungkan teknologi genomik dengan pendekatan pemuliaan konvensional, dan digunakan untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kualitas genetik populasi ternak lokal.


IGBV adalah angka prediksi: berapa bagusnya seekor sapi sebagai induk (jantan atau betina) dalam mewariskan sifat unggulnya — seperti produksi susu, pertumbuhan otot, daya tahan penyakit, atau efisiensi pakan — berdasarkan data DNA-nya.

Bagaimana Cara Kerjanya?
  1. Pengumpulan DNA dari sapi melalui darah, rambut, atau jaringan.
  2. Analisis Genomik dilakukan di laboratorium untuk mendeteksi ribuan penanda genetik (SNPs – Single Nucleotide Polymorphisms/WGS – Whole Genomic Sequencing).
  3. Pemodelan Statistik dan Machine Learning digunakan untuk menghubungkan variasi genetik tersebut dengan performa nyata (data fenotip) dari populasi sapi di Indonesia.

Hasilnya adalah sebuah angka nilai seleksi, yaitu Indonesian Genomic Breeding Value. Angka ini adalah nilai yang dibandingkan dengan referensi yang merupakan standar yang berlaku pada populasi yang sama/identik.

Apa Tujuan dan Manfaat IGBV?
  • Seleksi lebih akurat sejak usia muda (bahkan sebelum sapi lahir).
  • Menghindari inbreeding (perkawinan sedarah) karena pemetaan genetik lebih jelas.
  • Mempercepat perbaikan genetik dibanding metode tradisional yang butuh generasi bertahun-tahun.
  • Membangun bank data genetik nasional sapi Indonesia (lokal, perah, dan premium).
  • Meningkatkan nilai ekonomi/nilai tukar (currency) sapi hasil seleksi.
Aplikasi Nyata di Indonesia

Dengan dukungan asosiasi genomik dan pemerintah, penggiat genetika ternak di Indonesia Moosa Genetics bekerja sama dengan IPB University merupakan pionir pengembangkan IGBV untuk:

 

    • Sapi lokal unggul → sebagai bagian dari swasembada protein nasional.
    • Sapi perah → untuk meningkatkan hasil susu dan efisiensi pakan.
    • Sapi wagyu Indonesia → untuk pasar premium daging berkualitas tinggi.
Kesimpulan

Indonesian Genomic Breeding Value adalah fondasi pemuliaan presisi berbasis data DNA yang membuka era baru dalam dunia peternakan Indonesia — dari berbasis insting dan pengalaman, menuju berbasis sains dan data genetik. Dengan IGBV, Indonesia tidak hanya menjadi konsumen inovasi genetika, tetapi mulai menjadi produsen dan pelaku utamanya.